Kamis, 17 November 2016

Menulis Naskah Novel

Nama:Raditya Naufal
Konferensi
Suatu ketika tatkala hujan turun dengan menyegatnya…
 “Pokoknya kita harus buat eskul yang berestetika kecowok-an!”     Entah karena kebanyakan conditioner pas mandi di empang pak Mahmud tadi,tiba-tiba pria berperawakan jambul itu punya gagasan mutakhir kayak gini.
 Kedua temannya ngelus-ngelus jempol kaki, berlagak mikir.
“Ide kau horas merdeka juga. Dibanding kita terus terjajah oleh komunis macam para butet itu,apa nanti yang akan dikatakan Bung Karno zama aku, hiks,” lirih lelaki bersyal merah putih yang punya tingkat nasionalismeberjenjang. Merka berpelukan teletubles dengan backsound “Gugur bunga´remix.
“Tapi enakan kita bikin eskul apa yah?” Tanya pria jambul sambil ngeliatin seisi kantin.
Kasih tau nggak yah….?” Kata segerombolan orang kepo community
“Akan lebih baik before mulai discussion ini,kita mengisi perut kita dahulu,right or no?” saran cowok yang selalu berpeci putih,berperawakan setengah bule setengah ciputat,dan bercita-cita jadi ustad yang punya acara kuis sendiri
Nama:Andhika Rayhan
 Si pria jambul tampak menyetujui saran cowok berpeci,”Bang Michelle! Kita mau pesen, pesen,peseeen!” pekik pria jambul melambaikan tangannya persis mau menjajakan diri jadi joki 3 in 1. Bang Michelle adalah sebuah nama dari pelayan kantin berkromosom x dan y sama kuat (baca:BENCONG!),di sekolah ini. Dia mempunyai nama Miskunto Hartanti di akte,SIM,paspor,dan kartu member taman bacaan.Mendengar adanya panggilan , Bang Michelle langsung ke TKP.
“Yey…yey…. Pada mau pesan apa?  Cepat yah akikah rempong nih!” tanyanya pada pria jambul, cowok berpeci dan lelaki bersyal merah putih sambil benerin dada silikonnya
 Diskusi super panjang serta hujan interupsi yang sengit tak terelakkan saat mereka mau nentuin menu yang akan menjadi cikal bakal keberlangsungan hidup mereka.Akhirnya berdasarkan kesekepatan polling dari permirsa,mereka mutusin buat mesen steak pete with saus terasi buat cowok berpeci, sop bandung lautan api buat lelaki bersyal merah putih, danbakso satu biji dengan kuah setengah gelas dicampur mie tiga helai buat pria berjambul. Maklum, motto hidup si pria jambul adalah “hemat merupakan social untuk bertahan hidup”.
Nama:Fitria
“AHA! Gimana kalo kita ngebentuk band?” saran pria berjambul menyantap helaian pertama mie baksonya.
“Bikin band yang eskul? Atau eskul yang ngeband? Atau juga ngeband eskul yang? Oke kita hanya laptop!Kebimbangan pria berjambul saat helaian mie kedua masuk mulutnya.
Belum juga nemuin laptop buat ditanyain, lelaki bersyal merah putih sudah nyamber.
“Aku zetujulah, kita harus memperjuangkan band kita. Kita membuat eskul yang berasal dari hobi kita. Generasi pemuda yang mencerminkan pemuda masa depan kita!”lelaki bersyal menggebu.
Band mereka ini bernama Band Trock’s, sebuah nama yang udah dapat pengakuan dari organisasi pangan dunia. Digawangi oleh Zola alias pria berjambul sebagai vokalis merangkap gitarnya, lalu ada Zayn alias cowok berpeci yang jadi drummernya, dan kita sambut ojos alias lelaki bersyal merah putis sang bassist. Band mereka ini terbentuk lama saat mereka masih sering disuruh para emak buat beli minyak tanah di warung. Band yang berdiri karena untuk keyen-keyenan.
Nama:Silvia Damayanti
“Yes saya setuju. No bad brother mukmin,” kata zany seraya mematuk steak petenya.
 “Dengan kita bikin eskul band maka band kita bakal terkenal di sekolah,terus banyak cewek yang mau daftar jadi selingkuhan ,terus kita bisa terbebas segala eskul feminisme itu ,terus kita bisa punya banyak ladang berlimpah,terus kita bisa duet sama agnes monica buat go international,dan akhirnya saat kita mati,kita di kubur di taman makam pahlawan!” fatwa zola dengan gerakan gerogotin helaian mie ketiga.
Zayn dan Ojos mangap dengan alis bertaut. Benar-benar ekspresi yang sesakan dada.
‘Kenapa?visi misi gue kurang yahud membahana yah?’
“Sebenarnya cukup relavan sebelum bagian punya ladang banyak banyak berlimpah.” Sop bandung lautan api ojos udah dibumi hanguskan.
 Oke! Itu bisa di revisi. Yang penting sekarang….”Nyeruput kuah setengah gelasnya.” Kita..bikin..eskul..band,”ucapnya dengan irama plagiat dari “Ter..la..lu”
 Zany dan Ojos manggut-manggut dengan kedua tangan menopang dagu unyu. Mereka semangat karena band mereka bakalan naik kasta. Dikenal khalayak ramai.
Dan di hari yang bersejarah ini demi semangkup sop bandung lautan api yang pasang surut, sepiring steak pete with saus terasi yang keburu sakaratul dan tiga helai mie, sebiji bakso

dan juga setengah gelas kuahnya mereka mengikrarkan akan mempertaruhkan jiwa raga untuk menunaikan visi yang mulia ini. Membuat eskul yang memenuhin standar percowokan di sekolah mereka yang mayoritas cewek ini. Dan akan berjuang di tengah gempuran idealisme feminis yang merajalela.